Korupsi Presiden Korsel, Gang Sempit dekat Istana Jadi Saksi

Park, sepertinya, tak peduli jika dakwaannya bertambah banyak. Dia bungkam. Para jaksa sempat mendatangi selnya dua kali untuk proses investigasi, tapi dia tak mau buka suara.
Sejak hakim memutuskan memperpanjang masa tahanan Park selama enam bulan Oktober, Park ngambek. Dia merasa diperlakukan tidak adil.
Seluruh kuasa hukumnya juga mundur sebagai bentuk protes. Presiden ke-11 Korsel itu juga menolak bekerja sama dengan tim pengacara yang ditunjuk pengadilan.
Kebungkaman itu tidak membantu Park. Sebab, dua mantan pemimpin NIS lebih dahulu didakwa dengan tudingan penyuapan. Jika mereka berdua terbukti bersalah, sangat mungkin Park juga ikut bersalah.
Kejaksaan mengungkapkan bahwa proses dengar pendapat atas dakwaan terbaru itu akan segera dilakukan. Pengadilan berharap mereka bisa memberikan keputusan dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk 18 dakwaan sebelumnya saja, Park bakal mendekam seumur hidup di penjara. Jadi kasus terbaru itu tidak akan membuat kondisinya lebih parah lagi. (sha/c10/dos)
Presiden perempuan pertama Korsel itu menerima uang haram setiap bulan sejak menjabat pada Februari 2013 hingga pertengahan 2016
Redaktur & Reporter : Adil
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Ketum Al Irsyad Dukung Kejagung Bongkar Semua Dugaan Suap Zarof Ricar di MA
- Gubernur Jateng Akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- MUI Dukung Kejagung Membongkar Habis Mafia Peradilan
- Semua Patgulipat Zarof Ricar di Pengaturan Perkara Harus Dibongkar