Koruptor Hambalang: “Citius, Altius, Fortius!”

Koruptor Hambalang: “Citius, Altius, Fortius!”
Koruptor Hambalang: “Citius, Altius, Fortius!”
Citius maknanya menjadi: Lebih cepat dalam melakukan patgulipat dan kongkalikong. Altius: Lebih tinggi anggaran yang dipakai dari jumlah yang seharusnya. Fortius: Lebih kuat dalam membentengi diri. Sehingga bisa mengintervensi BPK untuk menyulap hasil audit, dan meredam KPK agar tidak segera masuk ke pusat korupsi.

Sejak dikuasai jaringan koruptor, olahraga di negeri ini memang mengalami perubahan haluan. Tak ada lagi fairness, apalagi fair play. Makanya, jangan heran bila pembesar negara secara terbuka menyuruh timnas PSSI yang hendak bertanding away di luar negeri untuk mencuri poin. Ya, mencuri poin, dan bukan berjuang mengalahkan lawan!

Mencuri, menipu, juga menunggu kelengahan lawan, sudah menjadi bahasa baku dalam kamus olahraga kita. Makanya, dalam setiap event olahraga, seperti PON (Pekan Olahraga Nasional), yang dulu merupakan batu loncatan atlet nasional mengukir prestasi guna menembus kelas ASEAN, Asia, lalu dunia, kini menjadi ajang para koruptor beraksi.

Makanya, dalam PON kemarin, juga SEA Games sebelumnya, bukan rekor baru atau prestasi atlet kita yang jadi perbincangan, tapi skandal korupsinya yang gila-gilaan. Bahkan dari pentas SEA Games, skandal korupsi pembangunan Wisma Atlet belum dituntaskan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sampai sekarang. Sebab otak segala korupsi di dunia olahraga kita, masih bebas berkeliaran, dan terus merancang strategi korupsi yang citius, altius dan fortius.

CITIUS, Altius, Fortius. Tiga kata bahasa Latin ini artinya: lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat. Baron Pierre de Coubertin, pendiri Komite Olimpiade

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News