Krisis Nuklir Korea
Korut Bakal Kembali Berulah Pertengahan Oktober
jpnn.com, SEOUL - Situasi Semenanjung Korea pekan ini bisa dibilang cukup adem jika dibandingkan dengan sebelumnya. Tidak ada tindakan provokatif dari Korea Utara atau pun Amerika Serikat dan sekutunya.
Namun, ini bukan pertanda krisis nuklir di kawasan tersebut mulai mereda. Korea Utara diprediksi bakal kembali berulah pertengahan Oktober nanti.
Hal tersebut disampaikan penasihat keamanan Korea Selatan Chung Eui-yong dalam rapat dengan Presiden Moon Jae-in, Kamis (28/9).
Menurutnya, Korea Utara kemungkinan besar akan beraksi sekitar tanggal 10-18 Oktober. Namun, dia tak memberikan penjelasan lebih lanjut perihal aksi yang dimaksud tersebut.
Prediksi tersebut bukan tanpa dasar. Partai Komunis Korea Utara akan merayakan ulang tahun ke-72 pada 10 Oktober mendatang.
Party Foundation Day adalah hari libur nasional yang sangat sakral bagi Korut. Sejajar dengan perayaan ulang tahun pendiri negara Kim Ill Sung dan ulang tahun putranya, Kim Jong-il.
Sementara pada 18 Oktober 2017, Partai Komunis Tiongkok akan menggelar kongres ke-19. Beijing tentu tidak akan senang jika Korut berbuat macam-macam ketika event mahapenting itu sedang berlangsung.
Seperti diketahui, Tiongkok selama ini adalah sekutu terdekat Pyongyang. Namun, sejak Korut semakin agresif dengan uji coba nuklir mereka, Tiongkok mulai berubah.
Situasi yang relatif adem di Semenanjung Korea pekan ini diyakini tak akan bertahan lama
- Prabowo Menerima Telepon Presiden Korsel, Ini yang Dibicarakan
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Amerika, Korsel dan Jepang Waspadai Aksi Penyamaran Pasukan Siber Korut
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Pimpin Latihan Militer, Kim Jong Un Pamerkan Rudal Ganda Superbesar
- BP2MI Terima 3 Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel