Kota Imigran

Dengan setengah populasinya lahir di luar negeri, Liverpool menjadi potret dari tantangan dan harapan para pendatang untuk mengejar mimpinya di Australia.
By
Klik untuk membaca ceritanya dalam format original.
“Apakah saya akan baik-baik saja di Australia? Apakah saya akan mampu belajar bahasa Inggris, mencari teman, dan berbaur dengan warganya?"
Ini adalah pertanyaan yang diajukan Zinah al-Haidari kepada dirinya sendiri. Zinah adalah pencari suaka asal Irak yang pindah bersama keluarganya ke Liverpool, negara bagian New South Wales, Australia. Kawasan ini memang dikenal terbuka bagi para pendatang.
"Karena saya berasal dari umat beragama minoritas di Irak [Mandaean], saya dan keluarganya yang mengalami diskriminasi dan rasisme," ujar mahasiswi berusia 23 tahun ini.
Dengan lebih dari 120 suku dan 140 bahasa yang dipakai, kawasan di Australia ini menjadi saksi bagaimana para pendatang berjuang dan berharap untuk mencapai mimpi mereka
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja