Kota Semarang Mulai Masuk Radar Pariwisata

Kota Semarang Mulai Masuk Radar Pariwisata
Kawasan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah. Foto: Jawa Pos Radar Semarang

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut Kota Semarang menemukan momentum untuk bangkit sebagai kota wisata. Kota Lama bisa menjadi ikon baru yang bisa dipromosikan, ketika semua infrastruktur dan penataannya sudah baik. Dan itu akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Kota Semarang.

Arief Yahya yang lama menimba ilmu di di Surrey University Inggris itu sangat kenal dengan kekuatan Eropa dalam pariwisata. Yakni heritage building dengan segala ornamen dan kekuatan sejarah masa lalunya. Dan Semarang punya banyak peninggalan Belanda yang kondisinya masih kelihatan bagus.

“Perbaiki drainase, biar airnya tidak mampet dan tidak menimbulkan aroma tidak sedap, jalan dirapikan, dibuat lebar, ada tempat jalan kaki dan ruang terbuka publik, lalu lighting yang terang dan artistik menyorot ke detail bangunan,” katanya.

Tinggal diatur landscape yang cantik dan lokasi-lokasi yang bagus untuk fotografi dan selfie, yang dengan sekali jepret sudah menunjukkan Kota Lama Semarang. “Saya percaya komitmen Pak Gubernur Ganjar Pranowo, pada asset Pariwisata di Jawa Tengah,” kata Arief Yahya.

Sedangkan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa mengaku semakin percaya diri mengajak  32 travel agent/travel operator MATTA, jurnalis dan blogger Malaysia FAM Trip di Jateng dan Jogjakarta. “Banyak testimoni positif dari tokoh-tokoh dunia. Banyak yang bisa dieksplor dan semuanya keren-keren,” katanya.

Lawang Sewu misalnya. Gedung peninggalan Belanda itu kini telah disulap menjadi gedung yang cantik yang dilengkapi dengan berbagai ruangan seperti showroom, ballroom hingga museum Kereta Api. Di sana dipamerkan berbagai macam benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan kereta api, selain itu ada juga sebuah gedung yang digunakan untuk memamerkan foto-foto proses ketika Lawang Sewu dipugar.

Setiap ruangan memamerkan berbagai macam benda bersejarah yang berbeda-beda. Di lantai duanya, terdapat kaca patri yang menceritakan kemakmuran dan keanekaragaman hayati di tanah Jawa, kemudian juga menceritakan bahwa saat itu Semarang dan Batavia berada di bawah kekuasaan kerajaan Belanda.

Kaca patri ini bukan replika tetapi asli didatangkan dari Belanda. Dan di bulan November ini, kaca patri tadi sudah mendapatkan banyak pujian dari istri Perdana Menteri Singapura, Ho Ching.

 SEMARANG – Banyak orang bertanya-tanya, apa top of mind destinasi wisata Kota Semarang? Jawaban nomor satu selalu saja kuliner, lumpia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News