KPAI Dinilai Kurang Responsif
Dalam Menangani Permasalahan Anak
Jumat, 23 Juli 2010 – 04:10 WIB
JAKARTA – Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), Zainun Ahmadi menilai Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang merupakan lembaga negara kurang merespon permasalahan anak-anak Indonesia. Menurutnya, hal itu pula yang menyebabkan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) yang hanya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lebih terkenal dibanding dengan KPAI. Sementara salah seorang anggota KMSPAm Gefarina Djohan, mengatakan bahwa selama dua periode sejak terbentuk, KPAI belum menunjukkan kinerja yang maksimal. KPAI yang mempunyai fungsi pengaduan tidak digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menyapa anak-anak Indonesia. ”Ini sangat ironi karena KPAI ditunjang dana dari APBN. Beda dengan Komnas Anak,” pungkasnya.
”Komnas Anak lebih aktif terhadap permasalahan anak-anak,” kata Zainun Ahmadi saat menerima aspirasi Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Anak (KMSPA) di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/7).
Baca Juga:
Karena itu, Zainun mengatakan keberadaan KPAI perlu ditinjau ulang. Apalagi, kata dia, lembaga negara itu menggunakan fasilitas negara dan para komisionernya mendapat gaji senilai Rp 15 juta per bulannya. ”Keberadaannya memang perlu ditinjau ulang,” ucapnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), Zainun Ahmadi menilai Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang merupakan
BERITA TERKAIT
- Peradi Berkomitmen Menerapkan Zero KKN Untuk Calon Advokat
- Brigjen Mukti Sampai Terbang ke Bali Gerebek Pabrik Narkoba yang Dikelola 3 WNA
- Imigrasi Amankan 2 WNA Prancis Menyambi Jadi Instruktur Yoga Ilegal di Bali
- Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer
- AKSARA Research: Pengangguran Jadi Masalah Serius di Kota Pekanbaru
- Padamkan Kebakaran Kapal di Penjaringan, Gulkarmat Turunkan 12 Branwir & 60 Personel