KPI Larang Pria Kemayu Tampil di TV, Psikolog Pun Bereaksi

KPI Larang Pria Kemayu Tampil di TV, Psikolog Pun Bereaksi
Ilustrasi. FOTO: pixabay.com

jpnn.com - JAKARTA - Psikolog Kasandra Putranto punya pandangan tersendiri soal KPI yang melarang televisi menayangkan artis-artis dan pembawa acara kemayu. Kata dia, mengatakan fenomena artis pria bergaya kemayu sudah ada sejak 1980. Keberadaan mereka memang ada sejak dulu, bukan baru-baru ini. Tak hanya artis, profesi lainnya juga lekat dengan pria bergaya kewanitaan.

Di mana, saat ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat telah memberikan surat edaran, yang melarang ada pria bergaya kewanitaan tampil di stasiun televisi.

"Sejak saya zaman nari-nari di atas panggung tahun 80-an. Itu sudah 25 tahun lalu ada, bukan cuma presenter atau artis saja yang ada kayak gitu, penari, desainer dan profesi lainnya memang ada (pria bergaya kemayu-red)," ujar Kasandra kepada JPNN.com, Kamis (25/2).

Kehadiran pria bergaya kemayu kata Kasandra, mempunyai ciri tersendiri. Namun, keberadaan pria bergaya kemayu tidak bisa disalahkan. Sebab bagaimanapun juga sifat tersebut bagian dari kejiwaan seseorang.

"Di satu sisi, kita itu katanya nggak boleh ada diskriminasi terhadap WNI, gaya seperti itu kan sudah bawaan ya. Jadi tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut pandang saja," ulas Kasandra. (chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News