KPK Akui Kesulitan Temukan Sopir Nurhadi
"Karena informasi yang kita dapatkan sangat sedikit soal keberadaannya."
Namun, ia membantah bahwa saksi yang dicari itu dilindungi oleh oknum-oknum tertentu.
"Tidak ada. Malah kami dibantu Mabes Polri untuk mencari keberadaannya khususnya soal sopir itu," ujarnya.
Sisi lain, Syarif menyatakan untuk empat anggota Polri ajudan Nurhadi, akan segera diperiksa.
Menurut Syarif, sudah ada lampu hijau dari Mabes Polri. Pemeriksaan nantinya akan ditentukan apakah di KPK atau Mabes Polri.
"Hanya saja KPK belum menentukan waktu pemeriksaan. Jadi saksi lain dulu yang diperiksa," katanya.
Seperti diketahui, dalam perkara ini KPK menetapkan Pegawai PT Artha Pratama Anugerah Doddy Aryanto Supeno dan Panitera PN Jakpus Edy Nasution sebagai tersangka.
Doddy di persidangan didakwa bersama-sama Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International, Ervan Adi Nugroho, pegawai PT Artha Pratama Anugerah Wresti Kristian Hesti dan Eddy Sindoro memberi suap Rp 150 juta kepada Edy Nasution.
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui sulit menemukan Royani, sopir mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrahman.
- Punya Efek Merusak, Akademisi UIN: Harus Ada Regulasi Pengaturan Medsos
- Jokowi Bagi-Bagi Sembako Kepada Warga, Ada yang Menangis Karena Antre
- Mathla’ul Anwar Minta Penegak Hukum Bekerja Tanpa Pencitraan dan Drama
- Akademisi Hukum: Dewas KPK Wajib Patuhi Putusan PTUN
- Honorer Terdata BKN 1,78 Juta, Formasi PPPK 2024 Hanya 1 Jutaan, Solusinya?
- Reza Indragiri Bandingkan Kasus Vina Cirebon dengan Jampidsus Dimata-matai Densus 88