KPU Baru Rentan Diintervensi
Rabu, 04 April 2012 – 08:07 WIB
”Juga menjaga godaan dan rayuan pihak negara dan lembaga asing yang berminat menggunakan wibawa KPU untuk untuk menggolkan program atau proyek-proyeknya di Indonesia,” ungkap Ray.
Senada dengan Ray, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (KPPI) Jeirry Sumampow mengatakan semangat kemandirian dana untuk melaksanakan pemilu sangat penting untuk menjaga indpendensi dan intervensi asing. ”Melihat komposisi anggota, saya mengatakan ada kemungkinan terjadinya intervensi asing dalam proses pelaksanaan pemilu nanti,” lontar Jeirry.
Dia menilai, penyebabnya karena beberapa orang dalam KPU yang baru ini memang dikenal sangat dekat dengan lembaga-lembaga pemberi dana asing dalam hajatan demokrasi Indonesia. ”Saya kira setelah pengalaman 3 kali pemilu di era reformasi ini, kita khususnya penyelenggara pemilu semestinya sudah bisa dan mampu melaksanakan pemilu secara mandiri dan tanpa bantuan pihak asing,” ucapnya.
Pernyatan kritis juga disampaikan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Sebastian Salang. Dia mengatakan anggota KPU saat ini harus dijauhkan dari daerah asalnya. ”Karena mayoritas dari mereka ini bekas ketua atau anggota KPU Daerah, jangan sampai praktik koncoisme diterapkan mereka di daerah karena mereka berangkat dari KPUD. Sebaiknya mereka tidak menangani KPUD tempat asal mereka,” jelas Sebastian.
JAKARTA - Tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru saja terpilih dikhawatirkan akan terintervensi lembaga asing. Itu terutama kalau anggota
BERITA TERKAIT
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang