KRI REM-331 Milik TNI AL Kembali Mengharumkan Nama Indonesia di Kancah Dunia

“Pelatihan dan alih teknologi (ToT) dalam proyek ini mencakup desain, pengadaan, manajemen proyek, hingga produksi, baik di dalam maupun luar negeri. Sebanyak 280 personil dilatih untuk membangun modul-modul PKR di PT PAL dan Belanda,” imbuh Patrick.
PKR pertama diselesaikan pada akhir 2016 dan diserahkan kepada TNI AL pada April 2017 dengan status On-Budget, On-Time, dan On-Right Quality.
Namun, roadmap pembangunan PKR ketiga dan keempat tertunda karena alasan politis.
Meskipun demikian, PT PAL telah siap secara infrastruktur dan desain untuk melanjutkan proyek ini.
Masa Depan dan Teknologi Modular
SIGMA mengadopsi pendekatan Ship Integrated Geometrical Modularity Approach yang memungkinkan pembangunan kapal lebih cepat dan akurat.
Teknologi modular ini memungkinkan pengujian sebagian modul sebelum digabungkan menjadi satu.
“Metode ini mempercepat proses pembangunan kapal dengan presisi tinggi,” ujar Patrick van der Heiden.
KRI Raden Eddy Martadinata (KRI REM-331), kapal kelas PKR yang merupakan salah satu kapal tercanggih dengan kemampuan Ocean Going milik TNI AL.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia