Kriminalisasi Investasi di Kalsel Berpotensi Jadi Konflik SARA
Senin, 06 Februari 2012 – 16:53 WIB
JAKARTA – Kasus perebutan lahan tambang batubara di kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin parah. Ini dipicu oleh banyaknya permasalahan yang dimulai dari konflik lahan dan kriminalisasi investasi yang diciptakan pengusaha batubara terkaya di Kalsel, berinisial HI. “Masih ada lagi, dua kasus pembunuhan yang tidak tuntas, dan pengambilalihan lahan warga. Di mana warga yang ingin memtik hasil lahannya sendiri,diintimidasi oleh HI,” jelas dia lagi.
“Jika tidak cepat diselesaikan, diduga kuat akan terjadi konflik SARA. Konflik SARA ini dikhawatirkan akan sengaja dibuat untuk menghilangkan permasalahan sebenarnya, yakni banyaknya kasus kriminalisasi, seperti pencaplokan lahan usaha batubara, pencaplokan lahan warga sekitar, dan kasus pembunuhan yang belum dituntaskan aparat kepolisian setempat,” kata Ketua Tetap Bidang Investasi Kadin untuk Kawasan Timur, M Solikin dihubungi wartawan, Senin (6/1).
Baca Juga:
Dikatakan bahwa semua kasus itu dibuat oleh HI yang tujuannya agar pokok permasalahan keresahan warga tidak terungkap. Seperti kriminalisasi pimpinan KUD Gajah Mada, PT Bara Citra Megah Persada, PT Satui Bara Tama dan CV Indos Sraya Putra.
Baca Juga:
JAKARTA – Kasus perebutan lahan tambang batubara di kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin parah. Ini dipicu oleh banyaknya
BERITA TERKAIT
- 14 Santriwati di Rohil Diduga Keracunan Makanan, 1 Orang Meninggal Dunia
- Kadisdik Riau Diduga Suruh Bawahan Buat Dokumen Perjalanan Dinas Fiktif, Negara Rugi Rp 2,3 Miliar
- Sambut Kedatangan Bhikkhu Thudong, Pj Gubernur Jateng Siap Kawal Perayaan Waisak 2024
- Kadisdik Riau Tengku Fauzan Tersenyum Lebar Saat Akan Dijebloskan ke Penjara
- Jadi Tuan Rumah Asian School Badminton Championship, Jateng Siap Sambut Peserta
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel