Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Beli Air Galon

Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Beli Air Galon
Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Beli Air Galon
Hal senada diungkapkan Midah, warga RT 01/03. Ia dibuat kerepotan mencari air bersih. Mengingat sumur pantek yang digunakan sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk menyiasatinya, ia terpaksa membeli air galon isi ulang di tempat terdekat.

“Dari satu sumur pantek, biasanya berjumlah 10 rumah atau kepala keluarga. Sekarang satu pompa air itu tidak bisa digunakan termasuk kelompok saya. Para warga di sini berharap musim hujan segera tiba supaya masyarakat termasuk saya tidak lagi kekurangan air bersih,” harapnya.

Sementara itu, PDAM Kabupaten Majalengka sudah menyalurkan air bersih secara rutin di sejumlah wilayah Majalengka termasuk Kecamatan Ligung. Bahkan, pada awal September lalu, PDAM telah menyalurkan bantuan sebanyak dua hingga empat tangki setiap pekannya.

 

“Besarnya bantuan yang disalurkan untuk sejumlah desa di Kabupaten Majalengka yang mengalami krisis air bersih berdasarkan permintaan yang diajukan kepada kami. Setiap minggu kami kirim sebanyak dua kali dengan rincian dua tangki per pengirimannya,” kata Kabag Humas PDAM Majalengka, Nana Mulyana.

MAJALENGKA - Desa Kedungsari, Kecamatan Ligung masih kekurangan air bersih. Padahal, sebelumnya masyarakat mencari sumber mata air di lahan pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News