Krisis Nuklir Jepang Picu Eksodus Warga Asing

Krisis Nuklir Jepang Picu Eksodus Warga Asing
Foto : AP/The Yomiuri Shimbun, Kazuki Wakasugi
Menurut kantor berita Kyodo, pascaledakan hidrogen pada unit reaktor nomor dua, tingkat radiasi di sekitar lokasi mencapai 965,5 mikrosievert per jam. Puncaknya, radiasi mencapai hingga 8.217 mikrosievert per jam. Angka ini jauh berkali lipat di atas batas radiasi normal yang bisa ditolerasi tubuh manusia.

Itulah sebabnya, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengimbau warga dalam radius lebih dari 30 km dari lokasi agar berdiam di rumah dan memakai masker. Presiden AS Barack Obama kemarin kembali menelepon Naoto Kan. Dia mengatakan siap membantu apa pun yang dibutuhkan Jepang dalam pemulihan pascabencana gempa dan tsunami.

"Intinya, presiden menegaskan akan membantu Jepang keluar dari krisis ini," begitu bunyi pernyataan resmi Gedung Putih. Termasuk, membantu menerjunkan tentara yang memiliki kemampuan khusus menangani krisis nuklir dan pemulihan bencana alam.

Keadaan darurat nuklir di Jepang juga diungkapkan Kepala Komisi Regulasi Nuklir Amerika Serikat Gregory Jaczko. "Saya rasa, tingkat radiasinya sudah masuk kategori serius," ungkapnya.

TOKYO - Kecemasan dunia terhadap dampak radiasi akibat ledakan empat unit reaktor nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi semakin berlipat. Jepang dianggap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News