Krisis Nuklir Jepang Picu Eksodus Warga Asing

Krisis Nuklir Jepang Picu Eksodus Warga Asing
Foto : AP/The Yomiuri Shimbun, Kazuki Wakasugi
Warga AS dan Tiongkok juga gelisah. Meski terpisah ribuan kilometer, mereka berlomba-lomba memborong potassium iodide dan yodium untuk melindungi diri dari efek negatif radiasi nuklir pada kelenjar tiroid. Orang-orang yang tak kebagian potassium iodide dikabarkan menangis. "Mereka dilanda kecemasan sejak para ahli menganalisis bahwa radiasi Fukushima bisa menyebar ke negeri Paman Sam itu," tulis Daily Mail kemarin.

Secara terpisah, jumlah resmi korban tewas dan hilang akibat gempa dan tsunami yang meratakan pantai timur laut Jepang telah melampaui 13.000 orang. Data ini diungkapkan pihak kepolisian Jepang kemarin. Namun, itu bukan merupakan angka final. Laporan-laporan mengisyaratkan bahwa jumlah korban masih akan bertambah.

Jumlah korban tewas yang telah dipastikan dari bencana itu adalah 5.178 orang. Kemudian, korban hilang 8.606. Demikian kata kepolisian nasional Jepang dalam data terbarunya. Sementara, korban luka mencapai 2.285 orang. Namun, laporan-laporan terus berdatangan yang menunjukkan bahwa jumlah akhir akan jauh lebih tinggi.

Kyodo News melaporkan, wali kota di kota pesisir Ishinomaki di Prefektur Miyagi, kemarin mengatakan, jumlah korban hilang di tempatnya diduga akan mencapai 10.000 orang. Sabtu lalu, sehari setelah bencana, NHK melaporkan, sekitar 10.000 orang menjadi korban tewas dan hilang di Minamisanriku. (AFP/AP/Reuters/hep/c2/iro)
Berita Selanjutnya:
Bentrok di Bahrain, 6 Tewas

TOKYO - Kecemasan dunia terhadap dampak radiasi akibat ledakan empat unit reaktor nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi semakin berlipat. Jepang dianggap


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News