Kritik Koruptor dengan Rai Gedek
jpnn.com, SURABAYA - Ada banyak cara untuk menyampaikan kritik terhadap maraknya kasus korupsi yang terjadi di negeri ini.
Terlebih lagi, para pelaku justru merupakan pejabat yang seharusnya menjadi figure dan panutan masyarakat.
Para pelaku seni, dari Komunitas Teater Jati Suara Indonesia Surabaya, menyampaikan kritiknya dengan memasang anyaman bambo pada wajah. Rai Gedek, yang berkonotasi tidak tahu malu alias muka tembok.
Tema ini diangkat untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang budaya malu.
“Lihat koruptor-koruptor di DPRD Malang kapan hari itu. Mereka itu sudah tau salah tetapi malah ketawa-ketawa,” kata Koordinator Jati Suara Indonesia Surabaya Heri.
Heri menilai, titik malu para koruptor tersebut sangatlah rendah. “Saya tidak habis pikir mereka (koruptor) kok masih bisa tertawa. Apa sudah tidak punya malu atau bagaimana mereka itu,” tuturnya.
Heri berharap, seninya dapat sebagai pengingat terhadap masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan hendaknya dipikirkan secara matang, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Harus berhati-hati dalam berbuat. Terlebih jika tindakan kita dapat menyengsarakan orang banyak,” ujarnya.
Seniman mengkritik para koruptor dengan cara Rai Gedek yang berkonotasi tidak tahu malu alias muka tembok.
- Depresi Gegara Cekcok dengan Suami, Perempuan di Palembang Gantung Diri
- Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Pelangiran, Tangannya Putus
- Longsor di Tapanuli Utara, Seorang Balita Tewas Tertimbun Tanah
- Kebakaran Melanda Pabrik Limbah Plastik di Bandung
- Seorang Wanita Dihantam dengan Batu di Bekasi, Begini Kronologinya
- Polres Karimun Menggagalkan Peredaran Narkoba Asal Malaysia, Sebegini Barang Buktinya