Kritik Mendag, Dokter Tirta: Ini Mau Dagang PCR Atau Bagaimana?

Kritik Mendag, Dokter Tirta: Ini Mau Dagang PCR Atau Bagaimana?
Dokter sekaligus relawan COVID-19 di Tanah Air dr Tirta Mandira Hudhi. (ANTARA/ (Muhammad Zulfikar)

jpnn.com, JAKARTA - Dokter Tirta Hudhi mengkritik pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, yang mensyaratkan PCR dan surat vaksin untuk masuk mal.

Bapak dua anak ini mengatakan di luar Jawa, sangat sulit untuk bisa melakukan PCR, tidak seperti di Jakarta.

Sehingga kalau syarat itu diberlakukan maka akan berdampak ke banyak hal dan menyulitkan.

Tidak hanya pelaku usaha dan karyawan mal, tetapi juga driver ojek online yang menjemput pesanan di mal.

“Anda-Anda ini tahu enggak fungsi PCR apa? Ya buat test tracing. Malah jadi syarat A I U E O. Anda tahu? PCR di luar Jawa itu susah benar, 5-14 hari. Dan di Jakarta, PCR buat syarat masuk mal. Anda kapan-kapan ngopi. Bisa video call sama pasien saya, jadi tahu susahnya PCR di luar Jawa,” tulis dr Tirta di akun Instagram miliknya.

Selain itu, harga PCR dan antigen yang tidak murah akan menyulitkan masyarakat.

“Aku kasih tahu sini bosku, 1 PCR Rp850.000, 1 antigen Rp235.000,” timpalnya.

Pria yang lahir di Surakarta ini menyarankan, daripada menghabiskan stock PCR sebagai syarat masuk ke mal, lebih baik diperuntukkan PCR ke luar Jawa agar adil.

Di Jakarta, PCR buat syarat masuk mal. Anda kapan-kapan ngopi. Bisa video call sama pasien saya, jadi tahu susahnya PCR di luar Jawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News