Kritikan dan Pujian untuk Sirkuit Jalanan Singapura

Lebih Sulit dari Monaco

Kritikan dan Pujian untuk Sirkuit Jalanan Singapura
Kritikan dan Pujian untuk Sirkuit Jalanan Singapura

Yang paling utama adalah jalan yang bergelombang (bumpy). Ini yang paling dikeluhkan pembalap, dan bisa kita lihat jelas di layar kaca. Tapi, problem ini sebenarnya bisa dimaklumi, karena ini adalah jalanan biasa. Semulus-mulusnya jalanan, tetap lebih mulus permukaan sirkuit permanen.

Kata Jarno Trulli, pembalap veteran Toyota, bumpy-nya Singapura ini yang paling parah di F1. Robert Kubica, andalan BMW-Sauber, mendukung komentar itu. "Menurut saya terlalu bumpy (untuk F1). Tapi mau bagaimana lagi. Kami harus membuat kompromi dalam hal setelan untuk mengatasi gelombang jalan. Itu membuat pekerjaan kami jauh lebih sulit," ucap pembalap Polandia itu.

Dua pembalap Brazil, Felipe Massa (Ferrari) dan Rubens Barrichello (Honda) ikut "mengutuk" bumpy-nya Singapura. "Mobil kami memantul-mantul dan membentur tanah begitu keras. Saya merasa seperti menjadi penumpang," kata Barrichello.

Gara-gara gelombang jalan, dan tuntutan fisik dan konsentrasi ekstra melaju di malam hari, Lewis Hamilton (McLaren-Mercedes) menganggap Singapura sebagai salah satu lintasan paling menantang.

Grand Prix Singapura diselenggarakan malam ini di jalanan Marina Bay. Setelah dua hari mengelilingi trek, para pembalap punya daftar keluhan sekaligus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News