Kritis Disekap dan Disiksa Orang Tua

Kritis Disekap dan Disiksa Orang Tua
Kritis Disekap dan Disiksa Orang Tua
PANGKALPINANG--Meski ayah dan ibu yang menyiksa dan menyekapnya sudah diproses dan ditahan, serta bantuan medis untuknya juga sudah diberikan, namun tampaknya belum mampu membangkitkan semangat hidup Romika (25)  warga Desa Cekong Abang  Mendo Barat, Bangka.  Bahkan, kabar terbaru, kondisi Romika justru terus memburuk dan makin kritis.

Hal yang membuat trenyuh, menurut Din tante korban, setelah dokter melakukan rontgen, ada dua tulang Romika yang patah, yakni tulang pinggul dan rahang."Kita sudah dapatkan hasil rontgen mengatakan tulang pinggulnya dan rahang patah. Selain itu juga banyak luka dan memang terlihat di sekujur tubuhnya akibat penyiksaan. Tambah parah lagi ada bekas-bekas penusukan dengan banda tajam dialami selama penyekapan. Kasihan sekali Romika sehingga dia jadi tambah kritis," ujarnya tantenya geram.

Selain siksaan fisik, agaknya goncangan mental korban Romika juga memperparah keadaan.  Pasalnya, masih diceritakan Din, pernah korban berujar akan mati. "Ia sempat mengatakan sudah tidak tahan lagi dengan sakitnya akibat siksaan fisik keluarga itu. Sehingga dari waktu-ke waktu dia semakin turun hingga sempat berkata akan mati," ujarnya.

Hal yang dikhawatirkan Din, Romika tak mampu bertahan lagi.  Ini melihat dari waktu ke waktu kondisinya tambah drop. "Kita bukan mendahului takdir Tuhan soal ajal, tetapi memang kondisinya semakin lemah. Awalnya sempat akan pulih, tetapi akhir-akhir ini malah semakin turun dan sempat tak sadar lagi. Tetapi semoga saja sehat dan dapat memberikan kesaksian di pengadilan akibat penyiksaan tersebut," harapnya.

PANGKALPINANG--Meski ayah dan ibu yang menyiksa dan menyekapnya sudah diproses dan ditahan, serta bantuan medis untuknya juga sudah diberikan, namun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News