Kroasia Tegaskan Hanya Menampung 20.000 Pengungsi
Dalam insiden pertempuran di Budapest, kemarin, polisi anti kerusuhan Hongaria bertindak melepaskan tembakan gas air mata dan meriam air ke arah pengungsi yang putus asa ingin menyeberangi perbatasan ke Serbia.
Ketegangan di perbatasan Horgos-Roszke itu terjadi setelah polisi bentrok dengan pengungsi, ketika mereka bertindak melempar batu, kayu dan botol ke arah pasukan keamanan ketika mencoba melewati pagar kawat di wilayah Hongaria.
Pihak berwenang mengatakan, setidaknya 14 anggota polisi anti kerusuhan turut terluka dalam insiden itu.
Aksi Hongaria melepaskan tembakan gas air mata itu memicu kemarahan Serbia. Menteri Dalam Negeri Serbia, Nebojša Stefanovic mengatakan, pihaknya akan mengirim polisi ke daerah perbatasan untuk menenangkan situasi.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon juga terkejut dengan tindakan Budapest terhadap pengungsi yang kebanyakan warga Suriah dan melarikan diri dari perang.
Amnesty International melaporkan, setidaknya empat orang anak terpisah dari keluarga mereka menindaklanjuti kekacauan yang terjadi di daerah perbatasan Hongaria-Serbia.
"Anggota keluarga anak tersebut ingin menemui anak mereka kembali. Sekarang mereka tidak hanya menghadapi trauma tetapi terpaksa menerima kenyataan kehilangan orang tersayang, "kata direktur Amnesty International, Tirana Hassan. (AFP/ray/jpnn)
TOVARNIK - Pemerintah Kroasia menegaskan negara tersebut hanya memiliki kapasitas terbatas untuk menampung pengungsi yang diperkirakan meningkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara