Kronologis Tewasnya Warga Diduga Tergilas Water Cannon

Kronologis Tewasnya Warga Diduga Tergilas Water Cannon
Tubuh Ari yang tergeletak diatas aspal usai bentrok, disampingnya ada mobil water cannon melaju. (Foto : twitter @passompe_)

Namun setelah mengetahui petisi tersebut hanya ditanda tangani Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bukan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mahasiswa akhirnya marah.

Mereka menganggap tindakan yang dilakukan oleh gubernur merupakan penghinaan terhadap aksi yang awalnya berjalan baik.

Satpol PP yang melihat massa yang tidak kondusif, kemudian bergerak menuju kearah mahasiswa, kemudian ada yang melempar batu. Batu tersebut berasal dari barisan Satpol PP.

Hal ini semakin memperkeruh suasana dan memancing kemarahan mahasiswa. Mahasiswa kemudian membalas, bentrokan pun tak terelakan.

Bentok yang semakin memanas, memaksa satuan Brimob untuk bertindak dan mengejar mahasiswa. Warga yang kebetulan ada dibarisan mahasiswa kemudian terkena tembakan dibagian belakang kepala. Itulah Ari yang kemudian jatuh tak sadarkan diri.

Tak hanya di tembak, water cannon malah menyambar warga yang tergeletak di atas aspal. Lalu beberapa waktu kemudian, Ari dinyatakan telah meninggal dunia di RS Ibnu Sina Makassar.

Aksi ini pun akhirnya berlanjut hingga masuk ke kampus UMI. Polisi menyisir seluruh UMI tak terkecuali Masjid Umar Bin Khatab yang saat itu tengah ramai dikunjungi orang-orang yang menanti shalat isya. Polisi juga menembakkan gas air mata kedalam masjid.

MAKASSAR - Gelombang protes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/11) harus dibayar mahal. Salah seorang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News