KSAL: Hari Dharma Samudera Jadi Gambaran Loyalitas Prajurit Jalasena
Puncaknya pada tanggal 15 Januari 1962 terjadi pertempuran di Laut Aru dalam perjuangan membebaskan Irian Barat.
Salam peristiwa tersebut telah gugur putra-putra terbaik bangsa ABK RI Macan Tutul serta Komodor Yos Sudarso yang berada di kapal tersebut.
Selanjutnya momentum tanggal 15 Januari pada setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Dharma Samudera untuk mengenang kepahlawanan dan pengorbanan para patriot dalam perjuangan demi membela kehormatan dan harga diri bangsa.
Hal itu, menurut KSAL, tentunya memberikan gambaran betapa heroiknya peristiwa pertempuran di Laut Aru dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia khususnya di laut.
“Peristiwa ini menggugah para pemuda untuk meneruskan perjuangan dalam mempertahankan kedaulatan negara di laut NKRI,” ungkap Laksamana Muhammad Ali.
Seusai memimpin upacara, KSAL Laksamana Muhammad Ali dan jajaran petinggi TNI AL melarungkan bunga di laut untuk mengenang prajurit yang gugur dalam pertempuran Laut Aru sebagai kesuma bangsa.(fri/jpnn)
KSAL Laksamana Muhammad Ali saat memimpin peringatan Hari Dharma Samudera menyebut pertempuran laut Aru sebagai gambaran loyalitas Prajurit Jalasena.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti
- 7 Kapal Perang dan 2 Helikopter Bakal Bersiaga Penuh di Bali
- Erupsi Gunung Ruang, 9 Ribu Warga Dievakuasi dari Pulau Tagulandang
- TNI AL dan Basarnas Bersinergi Menggelar Pembekalan Latihan SAR di Laut
- Dua Kapal Perang TNI AL Mengasah Naluri Tempur di Perairan Selat Rupat
- Enam Kapal Perang Disiapkan Untuk Operasi Trisila di Papua & Maluku