KTNA: Sektor Pertanian jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional

KTNA: Sektor Pertanian jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menilai program pertanian selama pandemi Covid-19 mencatatkan prestasi cemerlang.. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

BPS mencatat, lanjut Sofyan, kebijakan dan program Kementan berhasil meningkatkan daya beli petani.

Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2022 sebesar 109,29 atau naik 0,42% dibanding NTP bulan Februari 2022 sebesar 108,83 dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Maret 2022 sebesar 109,25 atau naik 0,67% dibanding NTUP bulan Februari 2022 sebesar 108,53.

“Peningkatan daya beli karena adanya peningkatan produksi pangan dan harga yang menguntungkan petani, salah satunya naiknya produksi padi," ungkapnya.

"Produksi beras 2020 sebesar 31,33 juta ton dan surplus 7,39 juta ton. 2021, produksi beras pun mengalami kenaikan, yaitu 31,82 juta ton dan surplus 9,63 juta ton,” sambungnya.

Keberhasilan Kementan dalam meningkatkan produksi padi itu mengantarkan Indonesia tidak mengimpor beras dalam tiga tahun terakhir ini.

Pada Rapat Kerja Nasional V Projo, Sabtu (21/5), Presiden Jokowi mengatakan Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir setelah sebelumnya mengimpor 1,5 hingga 2 juta ton beras setiap tahunnya.

"Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Sofyan Noor mengapresiasi kinerja Kementan karena bisa meningkatkan produktivitas padi selama beberapa tahun terakhir.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menilai program pertanian selama pandemi Covid-19 mencatatkan prestasi cemerlang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News