KTT ASEAN: Indonesia Serukan Pentingnya Percepatan RCEP

KTT ASEAN: Indonesia Serukan Pentingnya Percepatan RCEP
Presiden Joko Widodo di KTT ASEAN. Foto: Setpres

jpnn.com, SINGAPURA - Sebagai koordinator perundingan, Indonesia kembali menyerukan pentingnya percepatan kerja sama ekonomi regional komprehensif atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Perundingan RCEP berusaha mengintegrasikan sepuluh negara anggota ASEAN dengan enam mitra, yakni India, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru dalam sebuah skema perdagangan bebas. Kerja sama ini penting di tengah situasi perdagangan dunia yang semakin tidak menentu.

"Beberapa ekonomi dunia mengalami pertumbuhan negatif. Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi besar mulai menimbulkan dampak pada negara lain dan semakin banyak negara menempuh langkah pengamanan perdagangan seperti anti-dumping duties, countervailing duties, dan safeguard. Keadaan ini menegaskan pentingnya perundingan RCEP untuk diselesaikan segera," ujar Presiden Joko Widodo dalam KTT ke-2 RCEP di Suntec Convention Centre, Singapura pada Rabu (14/11).

Hingga saat ini, Indonesia bersama dengan negara-negara anggota ASEAN dan mitra lainnya membahas 8 bab dari 21 bab perjanjian RCEP. Secara garis besar, kedelapan bab perjanjian tersebut telah dicapai kata sepakat di antara negara-negara peserta.

Presiden menyebut, proses perundingan panjang yang telah dilakukan sejak KTT pertama di Manila tahun lalu membuat negara-negara peserta berada pada tahapan yang tak memungkinkan lagi untuk menoleh ke belakang.

"Sebagai koordinator perundingan RCEP, saya menilai bahwa kita berada pada the point of no return. Apa yang telah dicapai saat ini harus dijadikan modal untuk menyelesaikan perundingan RCEP agar manfaat integrasi ekonomi dapat dirasakan 3,4 miliar masyarakat kita," ucapnya.

Maka dari itu, untuk dapat segera menyelesaikan perundingan ini, Presiden ketujuh RI itu mendorong seluruh pihak untuk mencapai konvergensi yang dibutuhkan. Perbedaan tingkat pembangunan dan kesiapan ekonomi masing-masing negara peserta memang melatarbelakangi pandangan dan kepentingan yang berbeda sehingga menyulitkan tercapainya satu suara.

Itu sebabnya Jokowi mengusulkan sejumlah parameter untuk dapat dijadikan pedoman dalam perundingan RCEP berikutnya. Pedoman tersebut dapat dirangkum ke dalam empat kata kunci: fleksibilitas, rekalibrasi ambisi, disiplin, dan konkret.

Sebagai koordinator perundingan, Indonesia kembali menyerukan pentingnya percepatan kerja sama ekonomi regional komprehensif atau RCEP

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News