Kualitas Udara Sudah Tak Sehat

Kualitas Udara Sudah Tak Sehat
Kualitas Udara Sudah Tak Sehat
Padahal, sebagai wilayah dengan julukan 1000 industri semestinya Pemkab Tangerang memiliki alat tersebut. ”Kegunaannya memantau apakah udara yang dihirup berbahaya atau tidak. Karena ribuan industri membuang asap ke udara akibat dari sisa produksi. Belum lagi asap dari kendaraan yang di bawah standar. Ini sangat mencemari udara,” cetus Romly lagi.

Romly juga mengaku tidak heran jika Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melansir ISPA sebagai penyakit nomor satu di Kabupaten Tangerang. ”Itu diduga akibat udara yang sudah tercemar di Kabupaten Tangerang, sekaligus akibat tidak ada pengendalian pencemaran udara,” ungkapnya lagi.

Sementara itu Jujun Sopian, Kasubid Sumber Daya Alam dan Air, Badan Lingkungan hidup (BLH) Kabupaten Tangerang membenarkan sampai saat ini Pemkab Tangerang belum memiliki alat pengukur kualitas udara. Namun, BLH tengah berupaya pengadaan alat tersebut. ”Alatnya masih diusahakan. Tengah kami ajukan ke Provinsi Banten,” terangnya.

Dia juga mengatakan, BLH pernah mengusulkan pembelian alat pengukur kualitas udara dari APBD Kabupaten Tangerang namun lantaran harganya mahal ditolak. ”Jadi untuk sementara ini kita akan ajukan ke Propinsi Banten,” ucapnya juga. Saat ini guna mengukur kualitas udara dilakukan dengan konvensional. Caranya mengambil beberapa partikel debu, gas buang kendaraan dan pabrik. ”Memang hasilnya tidak akurat,” ungkapnya juga.

BURUKNYA kualitas udara bukan hanya terjadi di sekitar TPA Jariwaringin, tapi nyaris di seluruh Kabupaten Tangerang, Banten. Itu terjadi lantaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News