Kuartal 1 2023, Laba Indocement Meningkat Capai Rp 371,4 Miliar

Kuartal 1 2023, Laba Indocement Meningkat Capai Rp 371,4 Miliar
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement). Foto dok Indocement

jpnn.com, JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) membukukan keseluruhan volume penjualan (semen dan clinker) sebesar 4.459 ribu ton pada kuartal 1 2023.

Pencapaian tersebut lebih tinggi +389 ribu ton atau +9,6% dari volume kuartal 1 2022, termasuk tambahan volume penjualan dari Maros Plant, Sulawesi Selatan yang disewa-pakai dari PT Semen Bosowa Maros.

"Volume penjualan semen domestik tercatat sebesar 4.303 ribu ton, lebih tinggi +266 ribu ton atau +6,6% dari kuartal 1 2022. Penjualan ekspor meningkat +368,6% dari 33 ribu ton menjadi 156 ribu ton pada kuartal 1 2023," ujar Direktur dan Corporate Secretary, Antonius Marcos.

Pendapatan neto perseroan pada kuartal 1 2023 meningkat +19,3% menjadi Rp 4.245,7 miliar dari Rp 3.557,7 miliar pada kuartal 1 2022 karena peningkatan volume dan harga yang lebih tinggi karena kenaikan harga jual bertahap pada tahun lalu.

Beban Pokok Pendapatan pada kuartal 1 2023 meningkat +14,3% dari -Rp2.597,3 miliar menjadi -Rp2.969,8 miliar seiring dengan peningkatan volume penjualan.

Kombinasi dari dua komponen tersebut menyebabkan peningkatan margin Laba Bruto dari 27,0% pada kuartal 1 2022 menjadi 30,1% pada kuartal 1 2023.

Beban Usaha yang lebih tinggi sebesar +5,8% dari -Rp776,9 miliar menjadi -Rp822,2 miliar pada kuartal 1 2023 berasal dari efek volume penjualan yang lebih tinggi, kenaikan tenaga kerja secara umum, dan biaya perjalanan seiring dengan telah normalnya aktivitas pasca pandemic covid.

"Turunnya beban operasi lain - Neto dari Rp23,2 miliar menjadi -Rp12,9 miliar atau -155,4% di kuartal 1 2023 disebabkan oleh kerugian kurs karena penguatan mata uang Rupiah baru-baru ini dari akhir 2022, kondisi ini berbanding terbalik dengan situasi pada kuartal 1 2022," jelas Antonius.

Dengan posisi neraca yang kuat dan tanpa utang bank, Indocement siap menghadapi tantangan ke depan di tengah kelebihan pasokan semen dan siap mengambil peluang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News