Kubu Mega Tuding SBY Pegang Rekor Langka
Kamis, 29 Januari 2009 – 03:04 WIB

Kubu Mega Tuding SBY Pegang Rekor Langka
”Karena itu, seharusnya pemerintah tidak hanya menggunakan penurunan jumlah pengangguran sebagai dasar untuk mengukur keberhasilan ekonomi. Pasalnya, jika dilihat secara umum, prestasi pemerintah justru luar biasa buruk," tandas Hendrawan.
Baca Juga:
Kegagalan pemerintah lainnya adalah penerapan kebijakan ekonomi lepas tangan, seperti yang saat ini dilakukan. Menurut Dr Sri Adiningsih, yang mendampingi Hendrawan, kebijakan tersebut jelas merugikan masyarakat. Khususnya, saat krisis global saat ini. Sebab, kebijakan lepas tangan menyebabkan masyarakat langsung merasakan dampak krisis global.
Megawati Institute pun mendesak agar kebijakan tersebut tidak dilanjutkan. Kondisi itu, lanjut Adiningsih yang mantan penasihat ekonomi kabinet Mega, diperparah oleh makin mengecilnya penguasaan produk nasional terhadap pasar domestik. Itu akibat penerapan pasar bebas saat ini, yang makin menyengsarakan sektor industri.
”Jika pada 2004, 72 persen produk nasional masih menguasai pasar domestik, sekarang ini tinggal 23 persen. Praktik neoliberalisme ini sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus segera dihentikan. Jika tidak, produk lokal akan makin tergerus produk impor. Dan, hal tersebut makin membuat sektor industri makin terpukul,” ujar Sri Adiningsih. (vj/tej/jpnn/el)
SOLO - menyebut pemerintah memainkan rakyat seperti yoyo, pada hari kedua Rakernas IV PDIP di Solo, PDIP kembali memainkan jurus lontar kritiknya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025