Kudatuli, Rumah Puan Maharani Penuh Pengungsi, Keluar saja Susah
“Menit per menit itu semuanya report ke ibu saya. Sekarang ada beberapa truk yang mendekati DPP Diponegoro. Semua sudah turun berpakaian hitam-hitam, dan sebagainya. Sampai akhirnya terjadi penyerangan, penyerbuan, dan pembakaran,” kata Puan.
Mbak Puan menyaksikan banyak korban dari upaya pengambilalihan paksa kantor DPP PDI itu, dalam keadaan luka parah dibawa ke Kebagusan.
“Rumah sudah seperti tempat pengungsian,” tutur Puan.
Perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini mengaku ketika itu dia sempat panik melihat orang luka parah di rumahnya.
Puan bersyukur banyak orang yang menolong, seperti sejumlah dokter.
“Ada simpatisan yang dokter datang mengobati," ujar Puan.
Selama kondisi genting itu, Puan mendapat tugas khusus dari kedua orangtuanya yang sibuk dalam urusan politik.
Puan bertugas menyiapkan makanan buat para simpatisan di Kebagusan.
Bu Mega bilang kepada Puan Maharani, ayo siap-siap ke Diponegoro. Tiba-tiba Bu Mega ditelpon lagi.
- Daftar Cabup Keenam Parpol Besar, Afni Siap Rangkul Semuanya untuk Siak
- Soal Jagoan PDIP di Pilkada Jateng 2024, Ganjar Berkata Begini
- Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Basarah PDIP: Sudah Tepat
- Zulhas Sebut Kemenangan Prabowo-Gibran Bukan Didasari Bansos, PDIP Singgung Putusan MK
- PDIP belum Tunjuk Kandidat Calon Gubernur Papua
- Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP, Risma Mengaku Tak Mau Sombong