Kudeta Sepi

Oleh: Dahlan Iskan

Kudeta Sepi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun tetap saja fakta berbicara: selama dua periode pemerintahan Xi Jinping pertumbuhan ekonom Tiongkok tidak sebagus sebelumnya. Popularitas Xi Jinping yang begitu tinggi ternyata tidak menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Baca Juga:

Adakah itu yang menyebabkan ketidakpuasan hingga terjadi kudeta?

Terlintas juga soal perubahan konstitusi. Xi Jinping, lewat semacam parlemen Tiongkok, menghapus pembatasan masa jabatan presiden dua periode. Ia sendiri hampir pasti akan terpilih lagi untuk masa jabatan ketiga.

Terpikir pula: jangan-jangan ini balas dendam oligarki hitam di sana. Begitu banyak Xi Jinping menangkap pengusaha besar. Saya sering mendengar curhat pengusaha di sana: kini aturan-aturan bisnis semakin ketat. Gerak bisnis semakin tidak bebas bermanuver.

Namun akhirnya jelas: berita kudeta itu tidak benar. Mungkin hanya halu akibat spekulasi yang terlalu. Misalnya: kok banyak sekali penerbangan yang dibatalkan di Beijing. Lalu, kok banyak sekali tentara di Beijing dan sekitarnya.

Ditambah: sudah tiga hari Xi Jinping tidak terlihat di depan umum.

Bagi yang sering ke Tiongkok seharusnya hafal: pembatalan penerbangan di Beijing itu tidak aneh. Begitu ada latihan militer, sipil harus mengalah.

Demikian juga ketika ada presiden mau turun atau naik pesawat bandara ditutup. Saya beberapa kali tertahan di landasan Beijing oleh hal seperti itu.

SAYA pun seperti Anda: penasaran atas berita kudeta di Tiongkok. Apalagi Presiden Xi Jinping diberitakan lagi dalam status tahanan rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News