Kunci Rahasia VOC di Pulau Onrust

Kunci Rahasia VOC di Pulau Onrust
Armada Inggris menghancurkan Onrust sebelum menyerbu Batavia. Foto: Lukisan ini koleksi arsip Geheugen Belanda.

Seperti sedia dulu kala, Belanda lalu merintis ulang pembangunan bengkel kapal dan sarananya di sisi Barat dan barak-barak pekerja di sisi Timur yang dilengkapi WC, dapur dan rumah sakit.

Para meneer itu juga membangun pelabuhan baru yang dilengkapi dengan inner harbor (pelabuhan dalam) yang memungkinkan kapal-kapal kecil merapat ke sana.

Disusul pembangunan dermaga kayu yang luas bagi kapal besar, dilengkapi gudang penyimpanan dan lahan kosong untuk menimbun barang yang bongkar muat.

Namun, apa mau dikata, mencium gelagat tak benar, Inggris yang masih menguasai Jawa, kembali menghancurkan Onrust pada 1806. 

Kali ini, "bangunan-bangunan di pulau itu diratakannya dengan tanah," tulis Clive Day dalam The Policy and Administration of the Dutch in Java.

Sesuai Konvensi London, Inggris mengembalikan Jawa kepada Belanda. Raffles angkat kaki pada 1816.  

Pun demikian, hingga 1824 Pulau Onrust dibiarkan kosong karena Belanda baru selesai membangun galangan kapal di Surabaya, galangan kapal terbesar di Asia pada zamannya. 

(Baca: Ketika Gubernur Jenderal Van der Capellen Memilih Surabaya

AWAN menggelayut di puncak kepala, seolah menahan turunnya hujan ketika kami tiba di Pulau Onrust yang hanya "seperkedipan mata" dari Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News