Kunjungi New Orleans Tujuh Tahun setelah Hancur Dihantam Badai Katrina (3-Habis)

Warga Bangkit saat Kota Akan Dibubarkan

Kunjungi New Orleans Tujuh Tahun setelah Hancur Dihantam Badai Katrina (3-Habis)
KOTA MUSIK: Pemandangan di kawasan French Market, New Orleans. Warga bisa menikmati musik blues di pinggir jalan. Foto: Arif Afandi for Jawa Pos
"Bertahun-tahun masyarakat Vietnam di sini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Baru setelah terjadi badai Katrina, kawasan komunitas Vietnam mulai dibangun," kata Khai Nguyen dari Mary Queen of Vietnam Community Development Corp. Organisasi nirlaba yang dibentuk pada 2006 itu mendorong komunitas pengungsi Vietnam untuk berperan aktif membangun masyarakat di kawasan New Orleans Timur.

Aktivis muda ini menceritakan, pengungsi Vietnam tinggal di New Orleans sejak puluhan tahun lalu. Selama ini mereka diurus gereja Katolik yang pengaruhnya cukup besar di negara bagian Louisiana itu. Adapun perhatian pemerintah setempat dinilai minim.

Karena itu, lewat Mary Queen of Vietnam Community Development Corp, masyarakat Vietnam-Amerika bergabung dengan organisasi nirlaba lain untuk memperjuangkan penyatuan mereka dengan masyarakat kota. Mereka juga aktif memperjuangkan peran serta masyarakat dalam mengontrol pemerintahan kota.

Lain lagi yang diperjuangkan New Orleans Coalitian on Open Governance (NOCOG). Koalisi LSM yang dipimpin Kaye Harris ini beranggota delapan organisasi. Mereka aktif memperjuangkan keterlibatan masyarakat yang lebih besar dalam proses-proses pengambilan keputusan di pemerintahan Kota New Orleans.

Badai Katrina membawa hikmah bagi imigran asal Vietnam yang tinggal di wilayah timur New Orleans. Jumlahnya sekitar 10 ribu jiwa. Berikut catatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News