Kunker Ditolak, Kinerja DPR dan Setjen Bermasalah
Jumat, 27 April 2012 – 17:10 WIB
Problemnya, kata dia, adalah aktivitas dari observasi dan studi perbandingan selalu dimaknai harus berkunjung atau melakukan perjalanan ke suatu tempat di luar negeri.
Menurut Ronald, dengan adanya teknologi informasi, sudah sangat membantu dan tak perlu ada mobilitas tertentu. Selain itu, karena kepentingannya adalah riset, maka akan lebih relevan yang melakukan aktivitas studi perbandingan adalah individu yang bekerja sebagai peneliti, bukan anggota DPR. “Dalam konteks ini adalah peneliti yang ada di unit pendukung DPR, yaitu P3DI (Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi),” kata Ronald.
Seperti diketahui, Anggota DPR harus menelan rasa malu saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di luar negeri. Rekaman aksi protes itu bisa dinikmati publik secara luas karena diunggah ke salah satu situs jejaring sosial YouTube.
Rekaman video tersebut diawali tayangan kedatangan para anggota dewan beserta rombongan di Bandara Tegel, Berlin, Senin (23/4). Kemudian, berlanjut pada kegiatan pertemuan dengan WNI di Kantor KBRI Berlin. Di acara itulah, aksi penolakan para aktivis PPI dilakukan.
JAKARTA – Kunjungan Kerja (Kunker) Anggota Komisi I DPR ke Jerman ditolak secara terbuka oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan Pengurus
BERITA TERKAIT
- Hasil Survei Elektabilitas Bakal Calon Wali Kota Pekanbaru, 3 Nama Teratas
- Frans Go: Komitmen Membangun NTT Tak Mesti Jadi Gubernur
- Eko Patrio Disiapkan PAN Jadi Menteri
- Komentar Bang Saleh soal Presidential Club yang Diwacanakan Prabowo
- Habiburokhman: Sukarelawan adalah Bagian Internal TKN Prabowo-Gibran
- 3 Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Minta Eks Bupati Tabalong Maju di Pilgub Kalsel