Kurang Maksimal di Even Indoor, Banyak Rider Top Terkapar

jpnn.com - BANTEN- Kejuaraan Equestrian Cinta Indonesia Open (CIO) 2015 berakhir pada Minggu (1/11) petang di APM Equestrian Center, Tigaraksa, Banten. Pada salah satu nomor bergengsi dan paling ditunggu, show jumping kelas 125-130 cm yang memperebutkan Marciano Cup, rider senior Andry Prasetyono mampu menunjukkan dominasinya.

Tampil dengan kuda Lady Dance, rider asal JPEC Sentul itu mampu mencatatkan waktu tercepat 53,61 detik tanpa kesalahan. Di posisi runner up, Ferry Wahyu Hadianto dengan kuda Equinara Zandor (Equinara Arthayasa Kaltim) berada di urutan kedua dengan waktu 54,75 detik tanpa kesalahan. Peringkat ketiga ditempati 

Denis Christian Sanjaya dengan kuda Greta 97 (Arthayasa Stable) dan waktu 56,41 detik.

Persaingan di nomor ini memang cukup berat karena pengalaman pertama bertanding di arena indoor Banten. Karena kondisi itulah beberapa rider top seperti Adi Katompo dengan kuda andalannya APM Nastello, Brayen Brata Coolen dengan kuda Aragons, Danny Rukmana dengan Casiopea gagal menyelesaikan lomba. Tercatat, dua kali kudanya gagal melompat.

Sementara itu, salah satu andalan tuan rumah, Nadia Marciano, juga harus gagal naik podium karena menjatuhkan satu rintangan. Meski demikian, Nadia yang juha President of Event ini, tak putus asa dan akan terus berusaha memperbaiki penampilan dengan arena indoor yang baru ini.

"Tadi sudah coba tampil sebaik mungkin. Tapi itulah olahraga ada yang menang ada yang kalah. Secara pribadi saya puas dengan hasil ini, apalgi ini pertama kalinya kami tanding di arena indoor," kata Nadia.

Sementara Andry Prasetyono mengakui kondisi indoor memang beda dengan outdoor. Bukan hanya pencahayaan, masalah suara juga memengaruhi kuda. Beruntung, dia cukup optimistis dan yakin bakal mendapatkan yang terbaik.

"Saya bersyukur, tadi bisa bagaus. Fokus aja dan coba terus maksimal, dan hasilnya ternyata maksimal," tandasnya. (dkk/jpnn)