Kurikulum Baru Belum Ciptakan Proses Belajar yang Asik

Kurikulum Baru Belum Ciptakan Proses Belajar yang Asik
Kurikulum Baru Belum Ciptakan Proses Belajar yang Asik
Politisi PKS ini juga menyatakan, Mendikbud M Nuh mestinya menyadari jumlah jam belajar di Finlandia lebih singkat dari pada di Indonesia. Tapi di Finlandia, peserta didik dibagi ke dalam kelompok mentoring/tutorial. Dan guru di sana minimal lulusan S2. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor keberhasilan pendidikan di sana.

Metode mentoring diakui sangat efektif dari pada metode tatap muka di kelas. Metode mentoring, dengan pembagian siswa ke dalam kelompok belajar dengan anggota kelompok sekitar 10-12 siswa dan seorang guru sebagai fasilitatornya, menjadikan hubungan antara guru dan siswa menjadi lebih dekat dan lebih kekeluargaan.

Selain itu siswa akan menjadi lebih nyaman dan asik dalam belajar. Sehingga tingkat penyerapan ilmu, nilai dan karakter siswa bisa lebih maksimal jika dibandingkan dengan metode tatap muka di kelas.

"Dengan metode mentoring seperti itulah, kita tahu bahwa pendidikan Finlandia terbaik di dunia. Nah, apakah pemerintah sudah mempersiapkan pembinaan kompetensi guru untuk mengelola kelompok mentoring misalnya?" ujar Raihan mempertanyakan.

JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Raihan Iskandar, menyatakan rancangan kurikulum baru pendidikan nasional 2013 yang akan segera diuji publik masih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News