Kurs Rupiah Bukan Main, tetapi Deretan Negara Ini Lebih Parah
Selain itu, adanya Exchange Rate Pass Through (ERPT) yang merupakan persentase perubahan harga domestik impor maupun ekspor akibat perubahan satu persen dalam kurs, turut membuat kurs rupiah makin melemah.
“Karena nilai tukar yang semakin terdepresiasi ini juga menyebabkan ERPT itu meningkat, menambah tekanan inflasi,” tutur dia.
Adapun nilai tukar rupiah pada 20 Juli terdepresiasi 0,6 persen (ptp) dibandingkan akhir Juni 2022, tetapi dengan volatilitas yang terjaga.
Wira menegaskan depresiasi tersebut sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara.
Ke depan Bank Indonesia terus mencermati perkembangan pasokan valas dan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
"Sesuai dengan kerja mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi," tegas Wira. (antara/jpnn)
Bank Indonesia (BI) membandingkan depresiasi atau pelemahan kurs rupiah dengan berbagai negara tetangga.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- Holding UMi Sukses Pacu Inklusi dan Literasi Keuangan Nasional
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Perkuat Sinergi Antarinstansi, Bea Cukai Berikan Edukasi Kepabeanan di 2 Wilayah Ini
- Peran Mandiri Agen Diperkuat untuk Memperluas Inklusi Keuangan
- Impor-Ekspor Indonesia-Israel Masih Ada, Banyak Pihak Meragukan Boikot Produk