Kursi Roda

Oleh Dahlan Iskan

 Kursi Roda
Dahlan Iskan.

Dengan demikian Thailand akan dipimpin raja wanita. Suatu saat nanti. Ketika Raja Rama X meninggal dunia.

Kini putri Patty sudah berumur 40 tahun. Sekolah menengahnya di Inggris, tetapi sarjana hukumnya dari universitas di Bangkok. Sedang magister hukumnya diperoleh dari universitas terkemuka, Cornell University, di Amerika Serikat.

Penugasan pertama Putri Patty adalah di kantor Kejaksaan Agung. Magang di situ. Lalu diangkat menjadi magang diplomat Thailand di PBB.

Pada saat Yingluck Shinawatra menjadi perdana menteri, Putri Patty diangkat menjadi Duta Besar Thailand untuk Austria. Belakangan Putri Patty mendapat gelar doktor honoris causa bidang hukum. Yakni dari Chicago-Kent College of Law. Salah satu yang tertua di negara bagian Illinois.

Jabatan Putri Patty sekarang adalah kepala Kejaksaan Tinggi. Di Provinsi Udon Thani. Satu kawasan paling timur laut. Yang berbatasan dengan Laos. Yang saya kunjungi dua bulan lalu.

Kemunculan Putri Patty hari Minggu kemarin begitu mengesankan. Dia menemani ibunya. Yang didorong di kursi roda. Princess Patty terus berada di samping kursi sang ibu.

Termasuk ketika sang ibu menghadap raja. Yang tak lain adalah mantan suaminya. Untuk menerima gelar tertinggi dari raja: Krom Ma Meun.

Juga menerima medali tertinggi raja. Yang paling mengharukan saat sang ibu menunduk di kursi rodanya. Untuk menerima pemberkatan dari raja. Dengan cara mencipratkan air ke kepala sang mantan istri.

Sang maharaja terpikat pada seorang mahasiswi berumur 22 tahun. Jalinan itu dirahasiakan untuk umum. Sampai si mahasiswi hamil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News