LAB45 Sebut Transformasi Digital Indonesia Masih Rendah di Tingkat Global
"Meskipun penetrasi internet di Indonesia tergolong tinggi, perhatian perlu difokuskan pada internet yang inklusif dan optimal sebagai media literasi digital, di samping pemanfaatannya sebagai sarana hiburan dan media sosial," kata Dr. Hendri.
Lanjut Hendri Saparini, pertumbuhan internet yang positif tidak selamanya menjanjikan kesejahteraan.
Dengan kata lain, fokus terpenting adalah mendorong digitalisasi sebagai penggerak perekonomian.
Diperlukan arah kebijakan strategis yang mendorong peta jalan digitalisasi jelas dan terarah, membangun kepercayaan investor dan publik melalui iklim digital yang aman, serta meningkatkan kontribusi kalangan muda dalam pengembangan ekonomi digital.
"Pada akhirnya, digitalisasi harus menjadi media pendukung daya saing serta produktivitas ekonomi nasional dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif," ujar Hendri.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAD Prof. Yudi Azis menyampaikan sejatinya Indonesia telah siap mengimplementasikan transformasi digital, terlihat dari terbitnya berbagai peraturan pemerintah sebagai basis legal.
Yudi menilai sebagai negara dengan potensi ekonomi yang besar, Indonesia memerlukan keberlanjutan kebijakan yang lebih spesifik mendorong digitalisasi sebagai basis pemerataan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas kehidupan sosial dan lingkungan.(mcr10/jpnn)
Analis Utama Politik Keamanan LAB45 Christian Guntur Lebang memaparkan hasil riset LAB4 menemukan bahwa transformasi digital di Indonesia masih rendah
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Perhatikan Penyandang Disabilitas, PNM Gelar Pelatihan Kewirausahaan
- MenKopUKM Ajak 15 Startup ke Singapura untuk Bersiap Go Global
- Utang Indonesia Turun di Awal 2024, Ini Penyebabnya
- Kemenkop UKM Kolaborasi Bareng LKPP dan Hippindo Gelar Pameran Inabuyer B2B2G 2024
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja
- Konsisten Berinovasi dan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark