Lacak dari Sinyal Hp, Densus Nyamar jadi Penjual Mainan

Lacak dari Sinyal Hp, Densus Nyamar jadi Penjual Mainan
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes (Pol) Boy Rafly Amar saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, kemarin (10/12). Foto: Fery Pradolo/INDOPOS
Imron memang pernah berlatih di kamp Sadda Afghanistan. Dia bahkan lebih senior dari Nasir Abbas yang sekarang bekerja membantu polisi. Bersama Nasir pula, Imron membangun kamp Hudaibiah di Mindanao dan mengembangkan jaringannya di Sabah dan Serawak, Malaysia. Abu Tholut ini dikenal ahli field engineering yakni perakitan dan pembuatan bom. Dia juga pernah menjadi instruktur menembak bagi para mujahidin Indonesia yang dikirim ke Afghanistan oleh almarhum ustad Abdullah Sungkar pada medio 1990-an.

Akhirnya, pada Jumat pagi hari sekitar pukul 08.00, tim penindak Densus 88 masuk ke Dukuh Bae Pondok RT 4/III, Desa Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Dia disergap di dalam kamar mandi rumahnya.

Sudarwi, 40, warga Dukuh Bae Pondok RT 4/III, yang merupakan tetangga terduga Abu Tholut, sekaligus saksi mata saat ditemui Radar Kudus di lokasi pengrebekan, kemarin (10/12) menuturkan, penangkapannya berlangsung sekitar setengah jam, sejak pukul 08.00-08.30. Saat itu, dirinya sedang di teras rumah milik Mustaqin (kakak ipar Abu Tholut). Rumahnya ada di depan  Abu Tholut.

"Waktu itu, saya sedang ngobrol bersama tetangga yang lain. Tiba-tiba segerombolan orang dengan berpakaian preman datang dengan mengendarai 7 sepeda motor dan 3 mobil kijang. Dengan jumlah orang mencapai puluhan," ujarnya.

JAKARTA---Imron Baihaqi alias Abu Tholut hingga tadi malam masih dibawa petugas Densus 88 Mabes Polri ke lapangan. Mantan ketua mantiqi Jamaah Islamiyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News