Lada Mengandung Antioksidan Tinggi, 4 Penyakit Langsung Bablas

Lada Mengandung Antioksidan Tinggi, 4 Penyakit Langsung Bablas
Ilustrasi - Petani memperlihatkan biji lada yang sudah dipanen di Desa Batu Pannu, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (14/12/2018).(ANTARA FOTO/AKBAR TADO)

Ada beberapa jenis lada, yakni lada putih, lada hitam dan lada hijau. Perbedaannya adalah dari proses mengolahnya.

Lada hitam dipanen saat buah lada belum terlalu matang, warnanya masih kehijauan, tetapi sudah mengeras.

Lada kemudian dipanasi dan dikeringkan sehingga kulitnya mengerut.

Secara tradisional, lada hitam biasa dipakai untuk pengobatan konstipasi, diare, insomnia hingga sakit gigi.

Lada putih dibuat dari buah lada yang dipanen saat matang, kemudian direndam dalam air mengalir, kulitnya dibuang, dicuci dan dijemur.

Itulah alasannya aroma lada putih tidak setajam lada hitam, sebab ada bagian-bagian yang sudah dibuang.

Lada hijau juga dibuat dari buah yang belum terlalu matang saat dipanen, tetapi langsung dikeringkan.

Menurut Peneliti Utama Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) Kementerian Pertanian Otih Rostiana, kualitas lada di Indonesia telah diakui dunia.

Lada mengandung antioksidan tinggi, fungsinya tak hanya sebagai penyedap masakan, empat penyakit langsung bablas.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News