Laga Liga 2 Tengah Pekan Bikin Resah

Di sisi lain, Rumadi, Direktur Operasional PT PSS (Putra Sleman Swasembada) yang tidak lain adalah badan hukum PSS Sleman, mengaku menerima kebijakan dari federasi dan operator tersebut
Dia beralasan, federasi sudah pasti memikirkan dampak dari keputusan yang mereka ambil.
"Jadi, kami tidak berkeberatan untuk bermain di tengah pekan," ucapnya.
Bahkan, Rumadi menyebutkan, meski terancam kehilangan banyak penonton, bagi dia, bermain di tengah pekan tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
Dengan begitu, mereka sudah menyiapkan sejumlah konsep untuk menjadi magnet bagi para penonton. Di antaranya dengan menyiapkan doorprize bagi penonton.
"Kami sudah menyiapkan empat sepeda serta kulkas dalam setiap pertandingan. Hadiah itu akan kami bagikan kepada penonton yang tiketnya memenangkan undian," kata Rumadi.
"Kami juga sudah punya basis suporter yang jelas, jadi kami optimistis tidak akan sepi penonton dalam setiap pertandingan," papar dia.
Dalam perkembangan yang sama, direktur kompetisi PT LIB (Liga Indonesia Baru) Ratu Tisha Destria enggan berbicara banyak terkait jadwal kompetisi itu.
Keresahan sudah mulai dirasakan para peserta kompetisi Liga 2 yang akan digelar pada 19 April mendatang.
- Gloria Nababan Raih Tiga Gelar Sekaligus di Putri Remaja & Anak Riau 2025
- Ketum PSSI Bicara soal Liga 1, Match Fixing, & Semen Padang
- PT LIB Manjakan Fan Sepak Bola Indonesia dengan Aplikasi Sobat Liga
- Dituduh Menunggak Gaji Pemain Ratusan Juta, Manajemen PSKC Bilang Begini
- Scooter Prix 2025 Segera Digelar, Total Hadiah Mencapai Lebih Dari Rp 1 Miliar
- Bhayangkara FC Langsung Mencanangkan Target Tinggi di Liga 1 Musim Depan