Lagi, Densus 88 Ciduk Satu Lagi Terduga Teroris di Sumsel

Lagi, Densus 88 Ciduk Satu Lagi Terduga Teroris di Sumsel
Densus 88 Antiteror . Ilustrasi Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com, SUMSEL - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror masih terus bergerilya mencari para terduga teroris wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

Berawal dari penangkapan kaki tangan Noerdin M Top dan Slamet Kasturi 2008 silam, sejumlah pelaku terorisme bersembunyi di Bumi Sriwijaya.

Baik dari kelompok Jamaah Anshorut Khilafah (JAK) maupun Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Yang terbaru, secara diam-diam tim Densus 88 AT di-back up personel Polda juga menyambangi OKU.

Mereka menangkap seorang warga di Desa Markisa, Kecamatan Lubuk Batang, Jumat (18/5) pukul 15.00 WIB. Orang diciduk, YS (34). ZK, kakak YS sudah lebih dulu ditangkap karena diduga terlihat jaringan terorisme. Penangkapan YS yang disebut-sebut sebagai Abu Rayan, juga terkait kasus ini.

Informasinya, sudah lima hari beberapa anggota Densus 88 AT berada di desa itu melakukan pengintaian. Sekretaris Desa (Sekdes) Markisa, Kadek Mudana, menjelaskan, tidak ada yang aneh dari keseharian YS selama ini. “Jadi kaget, karena setahu saya selama ini dia tidak ada masalah, apalagi ribut,” katanya seperti dilansir sumeks.co.id (Jawa Pos Group) hari ini.

Begitu mendapat informasi warga, Kadek langsung mendatangi rumah YS. Di sana, dia melihat sudah banyak polisi berkumpul. Mereka berseragam, wajah tertutup dan bersenjata lengkap. “Ada enam mobil. Beberapa barang disita, salah satunya laptop,” bebernya.

Kadek mendapat keterangan dari Dw, istri YS, kalau laptop itu kondisinya sudah rusak. Selain itu, ikut disita juga satu unit handphone (hp) Samsung dan Nokia. Menurutnya, YS warga yang bagus pergaulannya.

“Dia pandai olahraga seperti tenis meja, bola kaki juga. Enak diajak ngobrol. Jadi tidak menyangka sekali,” imbuh Kadek.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror masih terus bergerilya mencari para terduga teroris wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News