Lagi, Jenderal Syria Pilih Ikut Revolusi
Ke Turki, Kepala Polisi Militer Gabung Oposisi
Kamis, 27 Desember 2012 – 06:00 WIB
Pembelotan personel militer Syria, dan kemenangan para pejuang oposisi dalam pertempuran di berbagai wilayah, menunjukkan bahwa rezim Assad terus kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya. Namun, dia sama sekali tidak menunjukkan tanda untuk mundur. Militernya juga terus dikerahkan untuk merebut kembali sejumlah wilayah yang telah dikuasai oposisi.
Dalam perkembangan lainnya, kemarin militer Assad kembali melancarkan serangan darat ke salah satu desa di Kota Raqa, Provinsi Kahtaniyeh. Serangan itu menewaskan sedikitnya 20 orang. Delapan di antaranya anak-anak.
"Tentara mengerahkan sejumlah tank untuk menyerang dan menggempur Desa Kahtaniyeh, sebelah barat Kota Raqa," jelas para aktivis Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), lembaga pemantau HAM Syria.
Rekaman video amatir yang diunggah ke dunia maya dan disebarkan SOHR memperlihatkan beberapa jenazah yang bersimbah darah ditutupi selimut di halaman sebuah rumah. Di antara jenazah itu, terdapat mayat anak-anak. "Puluhan orang terluka di Kahtaniyeh. Termasuk, beberapa orang sekeluarga," terang aktivis. (CNN/RTR/AFP/cak/dwi)
DAMASKUS - Di tengah kecaman terkait pembantaian Halfaya dan Talbiseh pada Minggu (23/12) dan Senin lalu (24/12), pemerintahan Presiden Bashar al-Assad
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina