Lagi, Kinerja BPJS Kesehatan 2020 Diganjar WTM
Kondisi Keuangan DJS Membaik
Jumat, 09 Juli 2021 – 16:01 WIB
Penyakit jantung masih menempati urutan pertama dengan 11,5 juta kasus, menyerap anggaran Rp 8,2 triliun lebih.
Disusul penyakit kanker sebanyak 2,2 juta kasus dengan biaya Rp 3,1 triliun.
Penyakit stroke sebanyak 1,7 juta kasus dengan biaya Rp 2,1 triliun.
Di posisi keempat ada penyakit gagal ginjal sebanyak 1,6 juta kasus dengan pembiayaan Rp1,9 triliun.
Kemudian, thalasemia sebanyak 234.888 kasus dengan pembiayaan Rp 524,1 miliar.
Hemophilia sebanyak 74.651 kasus dengan pembiayaan Rp 443,2 miliar.
Leukimia dengan jumlah kasus 127.731 dengan pembiayaan Rp 355,1 miliar.
Terakhir ada cirrhosis hepatis sebanyak 156.764 kasus menyerap anggaran sebesar Rp 243,5 miliar.
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa ini merupakan predikat ketujuh yang diraih secara berturut-turut sejak BPJS Kesehatan beroperasi pada 1 Januari 2014, dan predikat ke-29 sejak PT Askes (Persero).
BERITA TERKAIT
- Inilah Sejumlah Keunggulan Sistem KRIS BPJS Kesehatan
- Belajar Cara Mengurangi Prevalensi Perokok dari Negara Maju
- DPR Minta Penjelasan Lengkap soal Pembiayaan BPJS Kesehatan Sistem KRIS
- Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku
- Gelar Pameran, KPJ Healthcare Perkenalkan Pilihan Perawatan Kesehatan Canggih untuk Pasien Indonesia
- Selamat, Dirut BPJS Kesehatan Didaulat sebagai Co-Convener Steering Group JLN