Lagi, KPAI Soroti Beban Siswa Belajar di Rumah

Lagi, KPAI Soroti Beban Siswa Belajar di Rumah
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti. Foto: istimewa/Humas KPAI for JPNN.com

Begitu pula untuk Yayasan Pendidikan Pasundan di kabupaten Bandung yang mengambil pembelajaran dari masukan KPAI.

Guru di sekolah ini (SD - SMA) memutuskan untuk memberikan pembelajaran dan penugasan yanga tidak memberatkan anak.

"Para guru satu rumpun pembelajaran berkoordinasi untuk menentukan penugasan yang mungkin bisa digabung atau kalaupun masing-masing mata pelajaran, tugasnya bergantian, agar tidak menumpuk dan menimbulkan kelelahan pada para siswanya," jelas Retno.

Nah, Retno menyertakan contoh penugasan berat dari sekolah yang diadukan ke KPAI. Penugasan ini diterima siswa dua hari terakhir.

Selain berat, tugas-tugas tersebut menyita waktu dan energi anak-anak. Misalnya yang diadukan salah satu siswa kelas X SMAN di daerah Ciawi, Kabupaten Bogor.

"Dia mendapatkan tugas dari seluruh mata pelajaran yang harus diselesaikan selama satu minggu ini (5 hari). Semua tugas membutuhkan waktu cukup lama menyelesaikanya dan menguras energi," tambah Retno.

Dari contoh laporan yang disertakan Retno, tugas untuk siswa tersebut berjumlah 15 item. Mulai mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, PKN, Bahasa Inggris, Geografi, PKWU, Bahasa Sunda, Sosiologi, PJOK, Ekonomi., LIMIT (B. Inggris), Sejarah Minat, Pendidikan Agama Islam, Semi Budaya, dan Sejarah Wajib. (fat/jpnn)

Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti geleng-geleng kepala setelah tahu begitu banyak tugas dari guru untuk siswa belajar di rumah.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News