Lagi-Lagi Harga Minyak Dunia Jatuh, Terburuk Sepanjang 2 Minggu Terakhir

Delegasi Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan putaran keempat pada Senin (14/3/2022) - melalui tautan video.
Ukraina mengatakan ada pembicaraan dengan Rusia mengenai gencatan senjata, penarikan segera pasukan dan jaminan keamanan meskipun terjadi penembakan fatal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Kyiv.
Brent dan WTI telah mencatat 30 hari paling bergejolak sejak Juni 2020.
Di sisi lain analis di kelompok konsultan energi EBW Analytics mencatat bahwa wabah Covid-19 baru di China menyebabkan meningkatnya pembatasan mobilitas warga karena Omicron menyebar dengan cepat.
Hal itu diprediksi dapat mengurangi permintaan energi global karena China adalah importir minyak, gas alam cair, dan batu bara terbesar di dunia.
Selain itu, harga minyak mentah dunia juga dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve AS.
The Fed diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga minggu ini, yang akan mendorong USD memiliki nilai lebih baik.
Hal ini dapat menekan harga minyak karena membuat minyak berdenominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. (antara/jpnn)
Harga minyak dunia kembali jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Kejagung Garap Dirkeu Adaro Setelah Periksa Petinggi Berau Coal & Pamapersada
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Kejagung Dinilai Perlu Telisik Pengadaan Minyak Mentah di Indonesia
- Firnando Ganinduto Soroti Kasus Korupsi Minyak Mentah
- Siap Backup PPATK Telusuri Aliran Dana Korupsi Minyak, Sahroni: Ngeri-Ngeri Sedap