Lahan Rawa Terbukti Hasilkan Padi Kualitas Unggul

Lahan Rawa Terbukti Hasilkan Padi Kualitas Unggul
Lahan rawa. Foto: Natalia Laurens/JPNN

"Paling tidak kebutuhan beras untuk Desa Cendil dan sekitarnya bisa terpenuhi dulu. Setelah keterampilan meningkat, Bangka Belitung diharapkan tidak mendatangkan beras dari daerah lain lagi," ucapnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Dadih Permana mengatakan, lahan rawa memiliki keunggulan soal ketersediaan air dibandingkan dengan lahan sawah lainnya. Air di sawah lahan rawa bisa tersedia sepanjang tahun.

"Keunggulan utama lahan rawa adalah airnya tersedia sepanjang tahun. Jadi, disaat wilayah lain kemarau dan kekeringan, lahan rawa justru dapat berproduksi optimal dan panen raya," kata Dadih Permana.

Ia mengatakan, Kementan terus melakukan pengembangan lahan pertanian dengan memanfaatkan rawa sebagai lahan produktif.

Setidaknya ada 34,1 juta hektare yang saat ini masuk tahap proses garapan, dengan 9,2 juta hektare di antaranya dimanfaatkan untuk pertanian sawah dan hortikultura. Lahan tersebut saat ini tersebar di tiga pulau besar, yakni Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

"Untuk padi atau sawah sudah mencapai 14,2 juta hektare, hortikultura mencapai 3,1 juta hektare, dan tanaman tahunan mencapai 1,9 juta hektare," lanjut Dadih Permana.

Kendati demikian, ia menyadari pengerjaan lahan rawa bukan tanpa kendala. Awalnya, program ini sulit mengubah sikap atau pola pikir sebagian besar petani yang masih tradisional.

Tantangan berikutnya adalah kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi yang belum sepenuhnya maju, serta masih terbatasnya implementasi teknologi sehingga produktivitasnya rendah.

Program Serasi (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani) terus digalakkan Kementerian Pertanian (Kementan) karena ternyata mampu menghasilkan padi kualitas unggul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News