Laksamana Harry Sebut Musuh Terbesar Tiongkok Adalah Mereka Sendiri

Laksamana Harry Sebut Musuh Terbesar Tiongkok Adalah Mereka Sendiri
Australia dan sekutunya mencoba memastikan seberapa jauh Presiden China Xi Jinping ingin menerapkan dominasi negaranya di Laut China Selatan. (Xinhua via AP)

Seperti halnya Tiongkok yang melakukan tekanan ekonomi ke Australia, di laut lepas sebuah kapal Tiongkok dapat menargetkan kapal negara tertentu sebagai sinyal bagi yang lain.

Menteri Pertahanan Filipin, Delfin Lorenzana kepada CNN menyatakan prihatin dengan aturan baru itu karena dapat menyebabkan salah perhitungan di lapangan.

Mantan wakil kepala Organisasi Intelijen Pertahanan Australia, Michael Shoebridge, menyebut aturan baru itu sebagai "intimidasi dan paksaan berlebihan dari Tiongkok".

"Masalah sebenarnya yaitu komandan kapal dan pesawat Tiongkok di lapangan bisa berpikir bahwa mereka hanya melakukan apa yang diinginkan Xi Jinping, dengan menciptakan konfrontasi dan eskalasi," kata Shoebridge.

"Lantas akan ada masalah kebanggaan nasional, menyelamatkan muka, nasionalisme, bila sebuah peristiwa terjadi, para pemimpin merasa sulit untuk mundur," katanya.

Tekanan internasional meningkat

Laut China Selatan adalah jalur perairan strategis yang dilalui oleh sepertiga pelayaran dunia, senilai lebih dari $4 triliun dalam perdagangan.

Tiongkok telah memperkuat dirinya di lebih dari 20 pulau di wilayah tersebut melalui pangkalan Angkatan Laut dan Angkatan Udara atau melalui patroli berkelanjutan.

Terlepas dari keputusan PBB lima tahun lalu, Tiongkok terus mengklaim apa yang disebut sebagai "Sembilan Garis Terputus" di perairan lepas pantai negara-negara ASEAN: Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam.

Di saat dunia sedang fokus dengan pandemi COVID-19 dan kembali berkuasanya Taliban, Angkatan Laut dari berbagai negara telah berkumpul di wilayah perairan Laut Tiongkok Selatan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News