Laksamana Yudo: Bung Karno Bapak Sistem Senjata Armada Terpadu TNI AL

Laksamana Yudo: Bung Karno Bapak Sistem Senjata Armada Terpadu TNI AL
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono (kanan) bersama Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (kiri) dalam kegiatan Sarasehan Pembinaan Mental Ideologi dan Shipnaming KRI Bung Karno-396 bertempat di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (20/6/2022). ANTARA/HO-TNI AL

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno adalah tokoh dibalik konsep sistem kesenjataan AL yang digunakan TNI AL hingga saat ini. 

Konsep itu ialah Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL, yang terdiri atas kapal perang, pesawat udara, marinir, dan pangkalan.

Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa Bung Karno merupakan penggagas atau Bapak Sistem Senjata Armada Terpadu TNI AL.

“Kami sebagai generasi penerus baru paham kalau ternyata penggagas Konsep SSAT TNI AL adalah Bung Karno,” ujar Laksamana Yudo Margono dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dalam Sarasehan "Pembinaan Mental Ideologi dan Shipnaming KRI Bung Karno-396" bertempat di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (20/6), Laksamana Yudo menjelaskan beberapa momentum penting mendasari hal tersebut dalam sejarah terbentuknya TNI AL. 

Mulai dari ditetapkannya Bung Karno sebagai nakhoda, disemati brevet kapal selam, membangun, meresmikan Pusat Penerbangan AL, memberikan panji-panji korps komando kepada Marinir yang saat itu disebut KKO, dan pangkalan.

Penjelasan tersebut dia sampaikan seraya menunjukkan beberapa dokumentasi Sang Proklamator yang dipasang berjejer di sepanjang pintu masuk Gedung Balai Samudera yang menjadi bukti sejarah tersebut.

Lebih lanjut Laksamana Yudo mengatakan konsep ini tidak dimiliki negara lain. 

KSAL Laksamana Yudo menegaskan bahwa Bung Karno merupakan penggagas atau Bapak Sistem Senjata Armada Terpadu TNI AL. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News