Lakukan Efisiensi Bisnis, Strategi Gojek Agar Bertahan di Tengah Pandemi

Lakukan Efisiensi Bisnis, Strategi Gojek Agar Bertahan di Tengah Pandemi
Ilustrasi perusahaan aplikasi pelayanan dan transportasi jasa ojek online, atau biasa disebut Gojek. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gojek memutuskan untuk memperkuat bisnis inti perusahaan. Keputusan yang diumumkan oleh perusahaan tersebut melalui 16 sesi town hall meeting secara internal kepada karyawan.

Bisnis inti yang akan menjadi fokus Gojek ke depan adalah bisnis transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik.

Bersamaan dengan penetapan strategi perusahaan  ke depan, manajemen Gojek juga mengumumkan dua keputusan utama lainnya, yaitu terkait penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi dan restrukturisasi organisasi secara menyeluruh dalam optimalisasi pencapaian pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.

Pengumuman tersebut sengaja disampaikan secara langsung oleh kedua co-CEO Gojek kepada karyawan di tiap divisi hari ini supaya pesan dapat disampaikan lebih personal, sekaligus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bisa berdialog dengan pihak manajemen dan memahami lebih detail mengenai perubahan yang dilakukan.

“Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak bisa bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kami dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang. Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk bisa mengimplementasikan hal ini,” ungkap Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo - CoCEO Gojek dalam surat kepada karyawan.

Lebih lanjut mengenai penghentian layanan non-inti, Gojek akan mulai meniadakan layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi mendalam terhadap situasi makroekonomi dan perubahan perilaku masyarakat akhir-akhir ini yang cenderung lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak. Adapun aplikasi GoLife akan bisa digunakan hingga 27 Juli mendatang.

Sebaliknya, layanan GoLife maupun GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. Karenanya, kedua lini bisnis yang sebelum pandemi COVID-19 sempat menjadi tumpuan layanan Gojek mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi.

Gojek akan mulai meniadakan layanan GoLife yang meliputi GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News