Lambat, E-KTP Baru Capai 8,25 Persen
Terhambat Input Data dan Alat
Jumat, 18 Mei 2012 – 08:41 WIB
Untuk perangkat dijelasakannya sedikitnya harus ada 127 unit untuk melayani warga, semetara saat ini, hanya ada 60 unit perangkat perekaman data. Setiap unit perangkat perekaman data terdiri dari empat jenis alat, yaitu pemindai retina mata, sidik jari, tanda tangan dan foto.
Baca Juga:
Meski ada keterbatasan alat yang ada, Meivy berharap agar tidak ada kemunduran pencapaian target penyelesaian di bulan Oktober 2012. "Dengan animo masyarakat dan kinerja perangkat kewilayahan, kami optimistis target masih akan terkejar semaksimal mungkin," ucapnya.
Sedangkan untuk kecamatan yang tergolong cepat dalam melakukan perekaman data, kata Meivy, adalah Kecamatan Cidadap, dengan progress sekitar 11 persen. Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Coblong.
"Bukannya kinerja aparat di Kecamatan Coblong paling rendah, tapi memang jumlah penduduknya paling banyak, sehingga lebih lambat selesai dibandingkan dengan kecamatan lain yang jumlah penduduknya lebih kecil," katanya.
BANDUNG- Komputerisasi ternyata menjadi kendala dalam pembuatan Kartu Tanda penduduk Elektronik (e-KTP). Alhasil, meski pelaksanaannya sudah satu
BERITA TERKAIT
- Sumsel Juara Umum Kendaraan Hias HUT Dekranas, Pj Gubernur Agus Fatoni: Ini Kebanggaan
- Nilai Peserta Tes CPNS 2021 Sorsel Dirilis di Akun Resmi BKN Manokwari
- Jasad Penjual Telur yang Tenggelam di Sungai Ogan Sumsel Belum Ditemukan
- Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Basarnas Bergerak
- Imigrasi Surabaya Tangkap DPO Polda NTT dan AFP dalam Kasus TPPO
- Innalillahi, Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Begini Kejadiannya