Lampaui Ikan, Udang Jadi Komoditas Tumbuh Tercepat

Lampaui Ikan, Udang Jadi Komoditas Tumbuh Tercepat
Ilustrasi. Foto: Radar Bangka

Dari 2015 sampai 2020, akuakultur diperkirakan tumbuh sebesar 3,7 persen CAGR. Sedangkan pertumbuhan perikanan tangkap akan stagnan di 0,4 persen selama periode yang sama.

Salah satu komoditas utama di Indonesia adalah udang di mana vannamei adalah spesies yang paling banyak diternakkan. Diperkirakan udang menyumbang sekitar USD 1,5 miliar dalam nilai ekspor.

Itu jika dibandingkan dengan sekitar satu miliar dan 0,2 milyar yang disumbangkan masing-masing ikan dan rumput laut dalam nilai ekspor. Lebih jauh, nilai ekspor udang juga disebutkan tumbuh yang tercepat secara keseluruhan, yaitu di angka 15,4 persen CAGR pada periode 2011-2014.

Sementara ikan dan rumput laut tumbuh masing-masing sebesar 1,4 persen dan 12,8 persen CAGR selama periode yang sama.

Dengan kombinasi nilai ekspor tertinggi dan tingkat pertumbuhan tercepat di antara komoditas utama, akuakultur udang bisa terbukti menarik bagi perusahaan yang ingin meningkatkan pertumbuhannya.

Pembudidayaan udang bukanlah bebas risiko. Wabah penyakit seperti penyakit white feses (WFD) dan sindrom virus white spot (WSSV) dapat mengurangi tingkat bertahan hidup udang hingga di bawah 30 persen dan bahkan memusnahkan seluruh hasil panen.

Juanri, Konsultan Senior di Ipsos Business Consulting, mengatakan bahwa, dengan minimnya pengobatan efektif untuk penyakit udang, petani hanya mengandalkan langkah-langkah preventif untuk meningkatkan kesehatan udang.

“Salah satu alternatif yang sering ditemukan adalah penggunaan probiotik. Meningkatnya popularitas probiotik dapat dikaitkan bukan dengan hanya peningkatan volume produksi dan lahan budidaya akuakultur, tetapi juga meningkatnya intensifikasi praktik pertambakan dan larangan penggunaan antibiotik,” ujarnya.

 JAKARTA - Modernisasi dan praktik terbaik perikanan serta pemanfaatan probiotik yang lebih optimal dapat membawa Indonesia sebagai negara akuakultur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News